Ungkapan Kekecewaan
Bukan
bermaksud mengungkit apa yang telah saya lakukan pada anda dulu, ketika anda
membutuhkan bantuan saya sebisanya membantu, ketika anda membutuhkan tempat
untuk bersandar saya bersiap sedia menyiapkan pundak saya sebagai tempat anda
menangis dan berkeluh kesah, saya mencoba untuk mendengarkan dengan
sebaik-baiknya dan memberikan sedikit masukan yang bahkan mungkin tidak dapat
memberikan perubahan. Semua itu saya lakukan supaya anda tidak kesepian dan
sesegara mungkin anda mendapatkan tempat bersandar. Bohong jika saya bilang
melakukan semua itu tanpa pamrih, saya hanya berharap, jika suatu saat nanti
saya berada dalam situasi yang sama dengan anda, saya berharap ada orang yang
dengan cepat membantu ketika saya sedang butuh bantuan anda, bersedia menyediakan
pundak untuk bersandar meskipun anda tidak mengeluarkan kata-kata, tapi
setidaknya ada tempat untuk berbagi cerita, kisah dan semuanya.
Ternyata
apa yang saya khawatirkan akhirnya memang benar-benar terjadi saat ini, seketika
itu juga saya sangat membutuhkan anda, membutuhkan anda untuk membantu saya,
saya butuh anda hanya untuk sekedar berbagi cerita. Apa yang saya harapkan dari
perlakuan saya kepada anda ternyata berbanding terbalik dengan perlakuan anda
pada saya. Betapa sakitnya hati ini, ketika anda sama sekali bersikap tidak
peduli, menolehpun tidak anda lakukan pada saya. Saya berpikir keras, apa salah
saya sehingga anda berbuat seperti itu? Apa yang sudah membuat anda berubah
sebegitu drastisnya? Setiap mengingat perlakuan anda pada saya, hati saya
terasa sangat sakit, mungkin karena saking sakitnya mata yang tidak pernah
mengeluarkan air tidak terasa mengalir air dari mata dengan derasnya.
Dalam
hati saya menjerit. Saya bertanya pada Yang Maha Kuasa. Ya Allah apakah memang
harus begini akhirnya? Apakah harus sesakit ini supaya saya bisa lebih
berhati-hati dalam mengenal orang? Apakah memang dia bukan orang baik yang
tidak seharusnya saya kenal?
Sekeras
apapun saya berpikir, saya selalu mencoba untuk berpikiran positif, saya selalu
berpikir ada kemungkinan lain, ada sisi lain yang tidak saya ketahui. Saya
selalu mencoba untuk melakukan itu. Tapi sekeras apapun saya mencoba untuk
memahaminya, saya hanya manusia biasa yang selalu berharap kebaikan yang saya
berikan pada orang lain maka orang lain juga akan berbuat kebaikan pada saya.
Maaf, bagaimanapun saya tetap kecewa, sekali lagi maaf.
Tulisan ini juga bisa anda lihat di tumblr saya ini linknya
https://www.tumblr.com/blog/naphisaa
Comments
Post a Comment