PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI MELALUI ICT


 
I.                   PENDAHULUAN
Pendidikan agama di sekolah memiliki peranan penting dalam pembinaan generasi bangsa Indonesia, hal ini ditandai dengan kemajuan-kemajuan luar biasa dalam pembangunan, baik dalam menciptakan manusia yang berakhlakul karimah, memiliki spiritualitas yang tinggi hingga memiliki fungsi yang dibutuhkan oleh agama, maupun masyarakat bangsanya. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 secara eksplisit menegaskan tujuan[1] pendidikan nasional sebagai target pencapaian dalam melakukan proses pendidikan.  Hal ini seiring dengan pendidikan agama Islam dinilai pula memberikan sumbangsi bagi terdidiknya anak-anak bangsa yang senantiasa memiliki asas-asas ketauhidan sesuai dengan prinsip Islam dalam kehidupannya.
Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat diartikan sebagai usaha sadar, systematis, berkelanjutan untuk mengembangkan potensi rasa agama, menanamkan sifat, dan memberikan kecakapan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. Fungsi pendidikan ditinjau dari sudut pandang sosiologis dan antropologis adalah untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik. Karena itu tujuan akhir pendidikan Islam adalah untuk mengembangkan potensi kreatif peserta didik untuk menjadi manusia yang baik menurut pandangan manusia dan menurut pandangan agama Islam. Pada hakikatnya pendidikan Islam adalah proses pemeliharaan dan penguatan sifat dan potensi insan menimbulkan kesadaran untuk menemukan kebenaran.[2]

II.                PERMASALAHAN
1.      Bagaimana definisi tekhnologi dan hubungannya dengan pendidikan?
2.      Apa peran dan fungsi tekhnologi informasi dalam pembelajaran PAI?
3.      Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran PAI?

III.             PEMBAHASAN
1.      Definisi tekhnologi dan hubungannya dengan pendidikan
Tekhnologi informasi yang berkembang pesat pada masa kini menandakan sebagai era globalisasi yang penerapan tekhnologi itu dapat mencakup dimensi dan kebutuhan manusia dalam kehidupannya, tekhnologi informasi kini dipergunakan tidak hanya dalam bentuk memberikan kemudahan infomasi yang dibutuhkan manusia, namun lebih berperan dalam bentuk praktis, penerapan ini pula terlebih menjangkau aktifitas manusia dalam dunia akademik atau dalam pendidikan. Kendati tekhnologi dilahirkan melalui pendidikan, namun dalam pelaksanaan pendidikan yang menuai banyak polemik dan permasalahan sehingga dilahirkan pula yang dinamakan tekhnologi pendidikan. Dengan adanya tekhnologi pendidikan maka proses pendidikan untuk mencapai suatu kualitas pendidikan didukung oleh adanya tekhnologi pendidikan. Dalam kaitan inilah yang urgen dalam pengembangannya sehingga dalam proses pembelajaran masa masa kini khususnya tekhnologi informasi banyak membantu pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik.
Menurut S. Nasution, tekhnologi pendidikan dapat ditafsirkan sebagai media yang lahir dari perkembangan alat komunikasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Alat-alat itu lazim disebut “hard ware”. Ada pula yang memandang tekhnologi pendidikan sebagai suatu pendekatan yang ilmiah kritis, dan sistematis tentang pendidikan. Pendirian itu mengutamakan “soft ware”-nya. Tanpa alat-alat, pendidikan tidak dapat dijalankan.[3] Konsep tekhnologi pendidikan telah membuka lebar dari perkembangan teoritis, penelitian dan implementasinya dilapangan pendidikan. Makna tekhnologi pengajaran dalam pengertian mutakhir meliputi pengelolaan gagasan, prosedur, biaya, mesin dan manusia di dalam proses pengajaran yang melibatkan peralatan fisik yang menyalurkan informasi.[4]
Tekhnologi pembelajaran secara konseptual mampu memberikan kontribusi dalam Pengembangan organisasi belajar dalam bentuk:
a.       Pengetahuan tentang pemecahan masalah baik belajar pada perorangan. Maupun pada keseluruhan organisasi.
b.      Penyediaan tenaga profesi (praktis maupun akademis) yang mampu mengintervensi organisasi agar dapat dan mau belajar.
c.       Aneka sumber belajar yang sengaja dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
d.      System informasi yang diperlukan agar organisasi yang diperoleh akses atas informasi yang terbaru secara tepat.[5]
2.      Peran dan Fungsi Teknologi Informasi dalam Pembelajaran PAI
Peran dan tugas para pendidik dan tenaga kependidikan pada intinya adalah menciptakan berbagai aktivitas untuk keberhasilan siswa dalam belajar. Dalam hal ini tekhnologi dapat dikatakan sebagai alat bantu bagi pendidik dan tenaga kependidikan di dalam menjalankan tugas dan peranannya tersebut. Tekhnologi pembelajaran menfokuskan kajiannya pada desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan hasil belajar. Dengan demikian nyata bahwa tekhnologi pembelajaran dapat sangat membantu para pendidik dan tenaga kependidikan melaksanakan tugasnya dengan baik.[6]
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
a.       Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
b.      Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. Dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum pada tahun 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
c.       Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy).
Dalam pendidikan agama Islam pula, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Tajul Ariffin Noordin bahwa penggunaan teknologi canggih seperti komputer sangat penting dan dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan agam Islam. Pertama, penggunaan komputer dalam PBM dapat berperanan sebagai alat bantu untuk memungkinkan pendidikan agama Islam meluaskan skop paradigma ilmunya.
Kedua adalah penggunaan teknologi canggih dapat digunakan untuk mewujudkan kesatuan antara  pendidikan agama Islam dengan pendidikan modern dan juga dengan bidang-bidang lain seperti sains, sosial, ekonomi dan bidang-bidang profesional yang lain.
Ketiga adalah bagaimana kita dapat menggunakan dan mengeksploitasi secara positif segala bentuk teknologi yang ada untuk menjadikan pendidikan agama Islam sebagai dasar pengajian ilmu pendidikan atau dasar ilmu-ilmu.
Keempat kita perlu menguasai teknologi canggih. Khususnya teknologi informasi seperti penggunaan komputer, internet dan sebagainya untuk mewujudkan suatu rangkaian pendidikan agama Islam sedunia. Kemudahan teknologi dapat  digunakan untuk merangka dan membina satu paradigma dan kurikulum pendidikan agama Islam yang sama untuk negara-negara Islam. Dalam hal ini pertukaran informasi dan program-program pendidikan agama Islam sedunia dapat dilakukan secara terpadu dan segera, input-input yang disetujui bersama akan meluaskan gambaran tentang skop, konsep, kurikulum dan pedagogi supaya benar-benar memenuhi kehendak pendidikan agama Islam. Dengan strategi ini kita dapat menangani ideologi Barat khususnya yang bertentangan dengan falsafah pendidikan Islam.
kelima ialah bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk membina konsep ketauhidan ilmu-ilmu. Ini bermaksud dengan teknologi kita dapat menerangkan bahwa ilmu itu sebenarnya bersifat kesatuan. Tahap kelima ini melengkapkan usaha kita untuk membina peradaban Islam yang maju.[7]
Walaupun teknologi pada saat ini memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran, akan tetapi dalam kontens pembelajaran PAI ada hal-hal yang tidak boleh untuk divisualisasikan. Contoh ketika menjelaskan tentang sifat rahman Allah, maka yang bisa divisualisasikan adalah sifat-Nya bukan zat-Nya. Contoh sifat rahman Tuhan, "seekor induk burung memberi makanan kepada anaknya". Adegan ini dapat divisualkan melalui IT, tapi Zat Tuhan tidak boleh divisualkan, karena Tuhan berbeda dengan ciptaan-Nya. Untuk pembelajaran di bidang syariah, maka dapat divisualkan perkembangan institusi-isntitusi berdasarkan syariah sepanjang sejarah. Dalam bidang ibadah dapat divisualkan masjid, ka'bah dan sebagainya, dalam bidang ekonomi dapat divisualkan transaksi bank-bank Islam, dalam bidang pendidikan dapat divisualkan madrasah, pondok pesantren, dan lain sebagainya. Selain hal di atas, masih banyak lagi pembelajaran PAI yang keberhasilannya mudah diraih jika menggunakan alat bantu IT. Dalam pembelajaran sejarah peradaban Islam dapat ditayangkan film tentang perjuangan nabi (selain nabi boleh divisualkan) seperti perang badar dan perang uhud. Film tentang penyebaran Islam di Nusantara (wali songo) yang menyebarkan Islam melalui bisnis dan perdagangan, film tentang tokoh saintis muslim seprti Ibnu Sina, al-Ghazali, dan sebagainya. Dalam bidang seni dapat divisualkan tentang keindahan seni kaligrafi, seni nasyid, seni sastra, dan lain sebagainya.

3.      Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran PAI
Tekhnologi dalam pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai alat, metode atau tatacara yang dipergunakan dalam proses pembelajaran PAI yang secara sistematis oleh guru atau pendidik agama Islam yang diharapkan kepada peserta didik agar dapat dengan mudah menerima dan mempelajari materi-materi pendidikan agama Islam dalam aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
Model pembelajaran PAI selama ini dinilai sebagai model yang konvensional, Model pembelajaran PAI konvensional maksudnya ialah model pembelajaran PAI yang masih menggunakan metode, materi dan media pembelajaran yang sudah lama dan biasa dijalankan dalam proses pembelajaran PAI selama ini. Seperti metode ceramah, hafalan, tanya jawab, memaknai kitab dan lain-lain. Pembelajaran PAI konvensional biasanya masih menerapkan model pembelajaran satu arah yaitu guru mentransfer pengetahuan pada siswa dan murid wajib mengikutinya, sedangkan pengetahuan guru terbatas pada pengalaman belajarnya. Bahan yang diajarkan masih menggunakan buku, kitab atau referensi lain yang sudah kuno sehingga dalam memberikan ulasan menggunakan praktek keagamaan pada zamannya. Umumnya hal ini terjadi pada pembelajaran fiqih disekolah-sekolah, sedangkan zaman dan kehidupan manusia akan terus berubah dan berkembang dari masa kemasa.
Pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pembelajaran PAI pada masa kini telah mulai berkembang, beragam bentuk system tekhnologi informasi dapat dipergunakan untuk menunjang pembelajaran khususnya PAI. Menurut Hery Nugroho, Sebenarnya banyak guru PAI yang sudah menguasai ICT, tetapi masih sekedar dimanfaatkan untuk mengetik. Padahal manfaat ICT dalam pembelajaran dapat dimanfaatkan lebih dari itu. Bentuk pemanfaatan ICT dalam pembelajaran PAI yaitu:[8]
a.       Penggunaan program powerpoint dalam proses pembelajaran PAI di kelas. Melalui proram tersebut, guru tinggal menulis poin-poin penting materi yang akan disampaikan. Agar lebih menarik, bisa juga guru menggunakan program macromedia flash. Tidak hanya tulisan yang dapat disampaikan ke peserta didik, tetapi juga dapat menampilkan suara atau video yang berkaitan dengan materi tersebut. Misalnya, dalam materi pembelajaran tentang Iman Kepada Hari Akhir, melalui program ini peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan materi tersebut, tetapi juga dapat ditampilkan ilustrasi tentang kiamat sughra dan kubra.
b.      Menggunakan e-mail untuk mengumpulkan tugas dari peserta didik. Sekarang ini yang biasa dilakukan guru kepada peserta didik dalam mengumpulkan tugas melalui buku atau kertas. Bisa dibayangkan bagaimana kalau guru mengajar di 18 kelas. Masing-masing kelas berjumlah 40 siswa. Berarti ada 720 buku tugas atau makalah yang menumpuk dibawa atau di atas meja guru.
c.       Menggunakan mailing list untuk diskusi kelas yang diajarkan. Melalui mailing list guru dapat membuat grup atau kelompok sendiri, bisa berupa  satu kelas atau satu sekolah untuk berkomunikasi. Di sini guru PAI menginformasikan materi pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan ke depan via mailing list. Sedangkan seluruh anggota grup akan mengetahuinya dalam waktu yang bersamaan. Saat itu juga peserta didik dapat mendownload materi tersebut dari rumah atau dimanapun tempatnya asal ada jaringan internet. Selain itu, melalui mailing list guru dapat membuka ruang diskusi dengan peserta didik. Selama ini peserta didik kesempatan bertanya masih terbatas di ruang kelas, melalui program tersebut guru dapat membantu permasalahan yang dihadapi peserta didik kapanpun dan dimanapun mereka berada.
d.      Menggunakan web blog untuk pembelajaran di dalam atau luar kelas. Dibanding dengan fasilitas ICT, web blog lebih sempurna. Diantara kelebihannya adalah guru dapat menampilkan semua karya atau hasil pemikiran yang dimiliki. Webblog dapat digambarkan seperti surat kabar pribadi guru. Surat kabar tersebut mau diisi apa tergantung pada guru. Hubungannya dengan pembelajaran, guru dapat mengunggah (up load) semua materi pembelajaran PAI ke website. Melalui media ini peserta didik dapat belajar tanpa dibatasi dengan ruang kelas. Tidak hanya materi pembelajaran, tetapi juga latihan soal, hasil ujian/ulangan atau materi lain yang berhubungan dengan materi PAI. Khusus hasil ujian, selama ini peserta didik atau orang tua hanya mengetahui hasil ujian miliknya sendiri, sedangkan hasil ujian temannya belum tentu tahu. Melalui webblog, peserta didik dapat melihat hasil ujian secara keseluruhan. Sehingga apabila ada kekeliruan, peserta didik atau orang tua dapat konfirmasi ke guru mata pelajaran tersebut.
            Dari keempat penggunaan ICT dalam pembelajaran, apabila dilakukan oleh guru PAI, maka akan berdampak positif pada ketertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran PAI di sekolah. Sehingga peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran PAI tidak terpaksa, melainkan kesadaran dari diri sendiri.

IV.             KESIMPULAN
1.      Tekhnologi pendidikan atau dalam kaitan ini tekhnologi pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, dengan adanya serta pemanfaatan media tersebut memberikan kemudahan dan keefektifan pelaksanaan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran PAI. Oleh karena itu melalui tekhnologi infomasi dalam pembelajaran PAI sangat memberikan peranan dalam upaya menciptakan disiplin pembelajaran dan memudahkan interaksi antara pendidik dan peserta didik.
2.      Peran teknologi informasi dalam pembelajaran PAI adalah sebagai sarana atau media supaya para peserta didik dapat dengan mudah memahami apa yang di ajarkan oleh guru, sehingga dapat memudahkan peserta didik mencapai keberhasilan dalam belajar. ICT memiliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: (1) sebagai alat (tools) untuk membantu pembelajaran, (2) sebagai ilmu pengetahuan (science), (3) sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy).
3.      Pemanfaatan tekhnologi informasi dalam pembelajaran PAI pada masa kini telah mengalami perkembangan, beragam bentuk system tekhnologi informasi dapat dipergunakan untuk menunjang pembelajaran khususnya PAI seperti penggunaan media power point, email, mailing list, web/blog, dan internet. Hal ini sangat memberikan kemudahan dalam pembelajaran PAI sehingga guru dan siswa dapat dengan mudah melaksanakan pembelajaran.







DAFTAR REFERENSI
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Tekhnologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1989),
S. Nasution, Tekhnologi Pendidikan, (Jemmar: Bandung, 1987),
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Tekhnologi Pendidikan, (Jakarta: Kenacana, 2007)
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (dalam pdf).
http://herynugrohoyes. wordpress.com /2012/08/11/pembelajaran-pai-berbasis-ict/


[1] Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (dalam pdf). Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301, diundangkan di Jakarta, pada tanggal 8 Juli 2003), hlm. 4.

[3] S. Nasution, Tekhnologi Pendidikan, (Jemmar: Bandung, 1987), hlm. 20.
[4] Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Tekhnologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru, 1989), hlm. 71.
[5] Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Tekhnologi Pendidikan, (Jakarta: Kenacana, 2007), hlm. 196
[6] Ibid, hlm.16
[7] http://suarakampus.com/?mod=opini&se=detil&id=13, diakses pada tanggal 24 Oktober 2013,
[8] Hery Nugroho, Pembelajaran PAI Berbasis ICT, dalam website: http://herynugrohoyes. wordpress.com /2012/08/11/pembelajaran-pai-berbasis-ict/, diakses, 24 Oktober 2013, pukul 00.51 WIB

Comments

Post a Comment

Popular Posts