PERBANDINGAN AGAMA - AGAMA KRISTEN



I.                   PENDAHULUAN
Allah menciptakan manusia dengan beraneka ragam bentuk, suku, ras maupun agama yang berbeda. Namun dibalik perbedaan itu sekiranya dibutuhkan rasa saling menghormati dan saling menghargai. Saling merhagai merupakan kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang aman, tentram dan damai. Diantara perbedaan yang sering menimbulkan konflik adalah masalah perbedaan agama. Dalam menyikapi hal-hal seperti inilah kita perlu mendalami dan mempelajari tentang perbandingan agama supaya kita dapat mengetahui perbedaan atau persamaan yang diyakini oleh selain agama Islam, sehingga nantinya dapat diharapkan menjadi penengah dari segala macam konflik yang mengatasnamakan agama. Bahkan mungkin bisa mengajak kearah kebenaran. Oleh karena itu merupakan suatu kesadaran bagi kita agar tercipta kerukunan antar umat beragama. Karena setiap manusia berhak memilih agama dan menjalankan kewajibannya sebagai pemeluk agamanya. Dalam makalah ini akan dibahas secara singkat mengenai agama Kristen, baik itu berupa teologi, kitab suci, pembawa ajaran dan yang lain, sehingga kita tahu bagaimana harus menyikapi tentang adanya perbedaan.
II.                PERMASALAHAN
1.      Bagaimana teologi, pembawa ajaran dan kitab suci agama Kristen ?
2.      Bagaimana sakramen agama Kristen dan perkembangan agama Kristen ?
3.      Bagaimana pandangan agama Islam mengenai agama Kristen ?
III.             PEMBAHASAN
1.      Teologi, Pembawa Ajaran dan Kitab Suci
a.       Teologi Agama Kristen
Rahasia Tuhan Tritunggal yang kudus ini adalah merupakan pokok kepercayaan agama Masehi. Untuk mengetahui masalah ini akan dikutib dari buku pengajaran gereja katolik, terjemahan katekismus Jerman oleh P. Wahyo P.F.M. pada halaman 101 sebagai berikut :
Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah tiga pribadi. Ketiga pribadi itu sudah mewahyukan dirinya pada pemendian Yesus. Bapa telah mengutus Putra ke dunia : putera telah menjadi manusia dan telah menebus dosa kita; Roh Kudus telah turun atas gereja dan mensucikan kita. Kita telah dipermandikan atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Ketiga pribadi ini masing-masing adalah sungguh Allah seperti Bapa demikian Putera dan Roh Kudus adalah maha kudus dan maha kekal. Karenaitu Bapa, Putera dan Roh Kudus disembah dan dimuliakan yang sama. Tetapi pribadi itu hanyalah satu Allah saja, mempunyai satu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi dalam kebahagiaan yang tak terhingga. Allah yang Esa dalam tiga pribadi itu ketika sebut Allah Tritunggal Yang Maha Kudus.[1]
b.      Pembawa Ajaran
Rasul yang membawanya ialah Nabi Isa a.s. dan nasab Isa a.s. menurut injil atau perjanjian baru, adalah anak maria (Maryam) dari suku bani Yuda dan berasal dari keturunan Nabi Dawud (David).
Nabi Isa diangkat menjadi Rasul dalam umur 30 tahun. Sejak itu beliau memulai tugasnya dengan menyebarkan agamanya dan hanya berjalan tiga tahun. Pengikut beliau banyak juga, tetapi bangsa Yahudi yang banyak tidak percaya kebenaran yang dibawanya. Akhirnya para ketua Yahudi memutuskan, Isa al-Masih harus dibunuh mati, Isa al-Masih lalu diserahkan ke para Pontius Pilatus Gubernur Romawi. Awalnya Potius Pilatus tidak mau menghukum mati, tapi karena desakan orang Yahudi akhirnya ia menyerahkan Isa al Masih untuk dihukum mati dengan cara disalib.[2]
c.       Kitab Suci
Sebagaimana agama lain, agama Kristen mengakui bahwa merekapun memiliki kitab suci yang mereka yakini sebagi sumber dan pandangan hidup. Kitab suci agama Kristen adalah “Kitab Injil” atau “Bijbel” dan  juga bisa dinamakan “Alkitab” yang terdiri dari perjanjian lama dan perjanjian baru.
Perjanjian lama ialah kitab-kitab yang ditulis sebelum Isa al-Masih, terdiri dari 39 kitab. Sedangkan perjanjian baru ialah kitab-kitab yang ditulis sesudah Isa al-Masih, yaitu terdiri dari 27 kitab, yang dapat dibagi dalam tiga macam, yaitu : 5 buah buku-buku kisah, 21 surat-surat kiriman dan buku wahyu.
Menurut Moh. Rifa’i (1980) kitab suci yang disampaikan kepada Isa al-Masih ialah injil, yang mana mempunyai manfaat sebagai tuntunan bagi bangsa Israel, injil artinya :
a.)    Khabar gembira tentang akan datangnya juru selamat (dalam Bahasa Yunani disebut Evangelion yang artinya khabar bahagia dan penulisnya disebut Evangelistis).
b.)    Injil sekarang artinya kitab-kitab yang memuat ajaran Isa al-Masih dan cerita mengenai beliau.[3]
2.      Sakramen Agama Kristen dan Perkembangan Agama Kristen
a.       Sakramen Agama Kristen
Upacara-upacara yang dianggap suci dan berkhasiat dalam agama Kristen ialah sakramen, yang merupakan suatu kewajiban bagi pengikut untuk menjalankannya. Sakramen berasal dari bahasa Latin “Sakramentum”, artinya : alat yang menjadikan suci, atau perbuatan dan perkataan suci yang diadakan
oleh Kristus untuk memberikan rahmat yang ditandakannya.
a.)    Perjamuan suci (Hidangan Tuhan)
Sebelum yesus Kristus ditangkap, maka pada malam Jum’at Agung itu ia mengadakan perjamuan Paskah. Ketika itu Yesus mengucapkan perkataan yang menjadi dasar sakramen perjamuan kudus.
Hidangan Tuhan ini melambangkan hidangan Isa yang terakhir bersama para muridnya. Dimana saat mereka membagi roti dan air perasan diantara mereka. Roti melambangkan jasad al-Masih yang dibagi untuk keselamatan manusia. Adapun khamer (anggur) itu melambangkan darahnya yang mengalir untuk tujuan itu juga.. dalam hidangan Tuhan ini dipakai sedikit roti dan anggur untuk mengingatkan apa yang telah diperlakukan al-Masih pada malam kematiannya.[4]
b.)    Pembaptisan (penguatan)
Semua golongan Kristen sama sepakat mengenai keharusan pembaptisan. Pembaptisan ini sudah ada sebelum ada agama al-Masih di kalangan kaum Yahudi. Dulu Yahya sering membaptis orang disungai Uritun, sehingga beliau dijuluki Yohanes sang pembaptis. Bahkan beliau juga pernah membaptis al-Masih.
Membaptiskan artinya membasahi, menyelamkan, membasuh. Pembaptisan melambangkan pembersihan, yaitu pembersihan dari dosa. Ingatlah pembaptisan yang dilakukan oleh Yahya Pembaptis.
Maksudnya pembaptisan itu menandakan bahwa diri seseorang yang disebut manusia lama, mati bersama-sama Kristus, agar bangkit pula bersama Dia sebagai manusia baru. Dengan kata lain, Tuhan memberi jaminan yang senyata-nyatanya bahwa seseorang itu termasuk pada perjanjian baru, yang didirikan dibukit Golgota.[5]
b.      Perkembangan Agama Kristen
Pendiri agama kristen yang dikenal sampai saat ini adalah Saul (Paulus). Wells juga sependapat dengan argument itu “Sesungguhnya banyak dari orang-orang terpercaya pada masa kini, yang menganggapnya sebagai pendiri sebenarnya dari agama Kristen.”[6]
Paulus adalah seorang bangsa Yahudi bernama Saul turunan suku Benyamin. Sejak kecil dia telah mengalami pendidikan Taurat yang dianutnya secara fanatik dan juga pendidikan ala Romawi serta pendidikan dan pengajaran filsafat Yunani. Dia sendiri temasuk penganut faham alirann Farisi yaitu golongan yang sangat anti terhadap ajaran Nabi Isa. Ketika Nabi Isa menyiarkan ajarannya, Paulus sendiri termasik penentang yang paling keras dan kejam.[7]
Saul adalah seorang Yahudi, dilahirkan di kota Tarsus, di negeri Cililia. Namanya di dunia Yahudi bukanlah Paulus, melainkan Saulus, yang artinya ialah “Yang dipohonkan dari Tuhan”.
Paulus juga menulis beberapa tulisan tentang dirinya sendiri atau yang telah ditulis oleh muridnya yakni Lukas secara runtut, Paulus berkata :
a.)    Saya adalah seorang Yahudi yang cendikia, putera seorang cendikia yang mengharapkan kebangkitan orang-orang mati.
b.)    Kalian telah mendengar perjalanan hidupku sebelum ini dalam agama Yahudi. Saya dulu sangat memusuhi gereja Allah dengan melakukan tindakan zhalim dan menghancurkannya. Dulu dalam agama Yahudi saya orang terkemuka di antara teman sejawat, sebab dulu saya sangat fanatic mengikuti nenek moyangku.
Mengenai masuknya Paulus ke dalam agama Kristen, Lukas berkata “Diwaktu Paulus berada dekat Damaskus, tiba-tiba memancar disekitarnya cahaya dari langit turun ke bumi dan ia mendengar suara berkata kepadanya : “Saul-Saul apakah sebabnya engkau aniaya Aku? Maka sahutnya : “Siapakah Engkau? Ya Tuhan? “Maka iapun berkata “Akulah Yesus yang Engkau aniayakan”. Ia berkata dengan gemetar dan kagum! Hai Tuhan apakah yang akan engkau perbuat? Maka Tuhan berkata kepadanya ….. “Bangunlah dan berpeganglah pada agama Masehi”. Lukas berkata pada akhir ceritanya sebuah kata yang berarti, yang mengubah muka sejarah yaitu : “Semenjak itu ia menyebarkan di dalam pergaulannya tentang al-Masih dan mengajarkan bahwa al-Masih anak Tuhan”.
Demikianlah Saulus yang sesudah menjadi orang Kristen bernama Paulus melakukan peranan. Sari ajaran Paulus adalah :
a.)    Agama Masehi bukan untuk orang Yahudi/Israel saja, tetapi untuk seluruh bangsa.
b.)    Tritunggal, tiga Tuhan dalam satu termasuk ketuhanan al-Masih dan ketuhanan Ruh Kudus.
c.)    Wujud Isa sebagai anak Tuhan dan turunnya ke bumi untuk mengorbankan diri menebus dosa manusia.
d.)   Isa bangkit dari alam mati dan naik ke langit untuk duduk di kanan ayahnya memerintah manusia.[8]
Untuk perkembangan agam Kristen saat ini, orang Kristen merupakan kelompok agama terbesar di dunia, dengan jumlah sekitar 2,2 miliar orang, demikian menurut sebuah studi yang dirilis Pew Forum tentang Agama dan Kehidupan Publik, Pew mengumpulkan data jumlah dan distribusi geografis delapan kelompok agama utama, termasuk mereka yang tidak percaya agama apa pun.
Studi itu menemukan, orang Kristen berjumlah sekitar 32 persen dari populasi dunia, diikuti umat Islam yang menjadi kelompok terbesar kedua, dengan 1,6 miliar pengikut.
Hindu merupakan kelompok terbesar ketiga, berjumlah sekitar satu miliar (15 persen), diikuti umat Buddha, berjumlah 500 juta (tujuh persen) dan orang-orang Yahudi, yang berjumlah 14 juta orang (0,2 persen).[9]
3.      Pandangan Islam Terhadap Agama Kristen
a.       Tritunggal : menurut pandangan Islam bahwa pelajaran asli yang diberikan kepada nabi Isa a.s. ialah tauhid. Jelas tertulis dari sabda beliau yang dicatat oleh penulis injil. Beliau datang bukan untuk merombak hukum taurat, tetapi hendak menegakkan dan menyempurnakan. Inti pokok hukum taurat adalah perintah yang 10 dan pokoknya yang pertama ialah tauhid(1. Jangan kamu bertuhan selain Aku). Ajaran trinitas ini tidak pernah diakui dalam ajaran Yahudi, karena agama Yahudi masih berpegang dengan perintah yang 10.
Pandangan Islam terhadap tritunggal ialah sebagaimana tersebut dalam al-Qur’an, surat al-Maidah ayat 72, 73 yang artinya :
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata : bahwa Allah itu ialah Al Masih putera Maryam, padahal Al Masih sendiri berkata : Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surge, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.”
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan : Bahwasanya Allah salah seorang dari tiga, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakana itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan disentuh siksaan yang pedih.”
Bilakah nabi Isa dianggap sebagai Tuhan? (Setelah Paulus menganut agama Nasrani, jelaslah sendiri).
Beberapa konperensi yang pernah dikemukakan diatas telah memutuskan tentang keTuhanan al-Masih, dan memutuskan pula bahwa Roh Kudus adalah termasuk dalam ke Tuhanan juga.
Bandingkan dengan Islam, dalam Islam ulama-ulama dibolehkan berijtihad tetapi hanya dalam soal-soal furu’ (cabang) saja. Mengubah bilangan shalat baik rakaatnya, maupun waktunya tidak dapat dibenarkan oleh syara’. Demikian juga tentang haji mengubah waktu dan tempatnya tidak dibenarkan oleh syara’. Hal-hal pokok mengenai ubudiyah dan tauhid telah ditetapkan oleh hukum syara’ yang disampaiakan oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah. Ulama-ulama dalam Islam tidak dapat mengadakan syariat, yang berhak hanya Allah semata-mata. Orang Islam tidak dapat membuat Tuhan dan Allah adalah Maha Esa.
Islam mengajarkan ke Esaan Allah yang mutlak. Allah ialah Tuhan yang hanya kepadaNya kita memohon dan mengharap atas tiap-tiap kebutuhan kita. Ke EsaanNya tidak mengizinkan ia dipersamakan dengan apapun. Ia tidak berputera. Islam tidak mengajarkan ada Allah Bapa dan ada Tuhan putera.
b.      Penyaliban Isa Al-Masih, menurut al-Qur’an Nabi Isa a.s. tidak di salib, tetapi dimiripkan (diserupakan) seseorang kepadanya di mata orang banyak. Firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :
“Mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya tetapi ia disiapkan di mata mereka.” (QS. An-Nisa’ : 157)
“Mereka tidak membunuhnya dengan segala keyakinan tetapi Tuhan mengangkatnya.” (QS. An-Nisa’ : 158)
Kalau nabi Isa a.s tidak disalib, kemudian bagaimanakah pandangan Islam dalam hal ini? dalam hal ini para muffasir al-Qur’an sebagian besar menyatakan bahwa Tuhan mengangkat Nabi Isa a.s. roh dan tubuhnya bersama-sama, mengingat lahir firman Allah yang disebutkan sesudah kata-kata : “Tidak membunuhnya” yang dalam bahasa Arabnya “wamaa qataluuhu”. Dan selanjutnya “wamaa shalabuuhu” = “tidak menyalibnya”. Dan berdasarkan riwayat yang demikian sebagian mufassirin (ahli tafsir) mengatakan bahwa Nabi Isa a.s. tetap hidup sehingga ia dimatikan Tuhan sebagaimana Ia mematikan nabi-nabiNya yang lain dan mengangkat rohnya kepadaNya sebagaimana diangkatNya roh-roh Nabi-nabi yang lain juga. Mereka beralasan lahir Firman Allah dalam al-Qur’an yang artinya :
“……..  Kami akan mematikan engkau, mengangkat engkau kepada Kami, mensucikan engkau dari kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikut engkau di atas orang kafir sampai hari qiyamat”. (QS. Ali Imran : 55)
c.       Kitab suci Bijbel : yang menjadi pegangan agama Kristen tempat membesarkan semua urusan ialah Kitab suci mereka Bijbel, yaitu kumpulan dari perjanjian Baru. Perjanjian lama ialah semua kitab-kitab, surat-surat, naskah catatan Bani Israil sejak zaman Nabi Musa a.s. sampai kezaman akan lahirnya Nabi Isa a.s. meliputi salinan taurat yang meliputi dari lima kitab itu, kitab Talmud dan beberapa naskah perkabaran dari tarikh nabi dan raja-raja Israil. Adapun perjanjian baru ialah semua kitab, naskah-naskah surat kiriman para penyiar Kristen sesudah perginya Nabi Isa, seperti injil yang empat itu sampai kepada catatan wahyu yang diterima Yohanes.
Pendirian Islam terhadap Bijbel dengan tegas telah dinyatakan dalam beberapa ayat al-Qur’an yang artinya :
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 79)
Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat beliau : “Ya RAsulullah! Bagaimana sikap kami mendengar cerita agama dari orang-orang ahli kitab yakni Yahudi dan Nasrani itu ? Nabi menjawab : “Janganlah mereka dibenarkan dan jangan pula didustakan”.
“…….Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempatnya, dan mereka melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka, kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat) …….(QS. Al-Maidah : 13)[10]          
IV. KESIMPULAN
1.      Teologi agama Kristen meyakini adanya trinitas (Tri Tunggal) yakni Bapa, Putera dan Roh Kudus. Rasul pembawa ajaran ini adalah Nabi Isa a.s. dan kitab suci bagi orang-orang Kristen sekarang adalah Bijbel yang terdiri dari dua bagian, yaitu perjanjian lama dan perjanjian baru.
2.      Sakramen merupakan ritual keagamaan yang mana itu sudah menjadi suatu kewajiban bagi pengikut agama Kristen. Dalam agama Kristen ritual yang dilakukan adalah perjamuan suci dan pembaptisan. Itu semua merupakan alat untuk menjadikan suci.
3.      Mengenai tritunggal, Islam berpandangan bahwa tidak ada yang menyamai Allah dan Dia tidak terbagi-bagi kekuasaanNya dengan siapapun juga. Allah berdiri sendiri, tidak memerlukan bantuan dari siapa dan apapun juga. Ketuhanan Allah tidak karena diangkat atau dipilih bahkan dipaksa oleh siapapun. mengenai kitab suci Bijbel, sebagai umat Islam kita hanya percaya dan menerima ucapan-ucapan dari nabi Isa a.s. yang asli, dan menolak segala ajaran kepercayaan yakni aqidah yang bertentangan dengan kepercayaan aqidah Islamiyah.
V.             DAFTAR PUSTAKA
Ah. Choiron, Perbandingan Agama (Kajian Agama-agama dalam Perspektif Komparatif), Kudus : Nora Media Enterprise, 2009
Ahmad Sylaby, pengantar memahami Kristologi, Jakarta : Pustaka Da’i, 2004
Agus Salim, Perbandingan Agama: Pandangan Islam Mengenai kepercayaan majusi, Shahabi, Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Sikh, Bandung: Diponegoro, 2006,


[1] Ah. Choiron, Perbandingan Agama (Kajian Agama-agama dalam Perspektif Komparatif), Kudus : Nora Media Enterprise, 2009, hal. 124
[2] Ibid, hal. 118
[3] Ibid, hal. 119
[4] Ahmad Syalaby, Pengantar Memahami Kristologi, Jakarta : Pustaka Da’i, 2004, hal. 94

[5] Op.cit, Ah. Choiron, hal. 131
[6]Op.cit, Ahmad Syalaby, hal. 94
[7]Agus Salim, Perbandingan Agama: Pandangan Islam Mengenai kepercayaan majusi, Shahabi, Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Sikh, Bandung: Diponegoro, 2006, hal. 93

[8] Op.cit, Ah. Choiron, hal. 124
[10] Op.Cit, Ah. Choiron, hal. 135

Comments

Post a Comment

Popular Posts